SEJARAH STIN
Berawal dari satu pemikiran bahwa Intelijen merupakan suatu
disiplin Ilmu yang dapat dipelajari, maka pada tahun 2002 Kepala Badan
Intelijen Negara Jenderal TNI (Purn) Dr. A.M. Hendropriyono memprakarsai
pendirian perguruan tinggi di bidang ilmu intelijen. Pada 9 Juli 2003 Presiden
RI meresmikan berdirinya IIN (Institut Intelijen Negara) Tahun 2004 dimulai
kuliah perdana dan IIN berubah menjadi STIN. Sesuai UU 17/2011 Alumni STIN
menjadi sumber utama SDM BIN.
VISI
Menjadi pusat pendidikan terbaik dalam penyediaan SDM intelijen
untuk BIN dan instansi pemerintah lainnya, serta pusat pengkajian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi intelijen.
MISI
1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan sarjana
intelijen, yang berorientasi pada keunggulan, kejujuran, karakter dan
integritas serta kewibawaan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, HAM, demokrasi serta hukum dalam rangka memberikan sumbangan
kemajuan masyarakat.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki loyalitas
tinggi, mandiri, profesional, kompetitif dan berakhlak mulia yg dapat memenuhi
kebutuhan pemangku kepentingan dengan menjunjung tinggi kode etik intelijen
negara.
3. Mengembangkan keilmuan di bidang intelijen
melalui kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak sesuai dgn perkembangan untuk
memenuhi kebutuhan pengetahuan intelijen yang luas, keterampilan berpikir
analisis yang tajam serta keunggulan dalam penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan baik di tingkat nasional dan internasional.
4. Mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif
melalui kajian intelijen strategis yang ilmiah serta proses belajar dan
mengajar aktif, sehingga mampu beradaptasi untuk mengantisipasi perubahan serta
perkembangan ilmu, teknologi dan seni intelijen mutakhir berkelanjuitan.
No comments:
Post a Comment