-
setiap peserta dapat menakar dengan nilai UTBK yang
diperolehnya, harus memilih Program Studi (Prodi) yang kompetitif dengan nilai
yang diraihnya. Akibatnya Prodi pada PTN Unggulan tidak menjadi pilihan utama
lagi bagi kebanyakan peserta SBMPTN yang sebaran nilainya berada pada selang median
atau rata-rata.
-
Prodi di PTN Unggulan hanya menjadi pilihan
utama bagi peserta yang memperoleh nilai UTBK yang baik atau berada selang Kwartil
3, seperti yang sudah direlease di website www.ltmpt.ac.id.
Makanya pada SBMPTN 2019 PTN Unggulan peminatnya merosot jauh tidak seperti
tahun-tahun sebelumnya. Tapi nilai peserta yang diterima (passing grade) di PTN Unggulan meningkat cukup nyata jika
dibandingkan dengan passing grade
SBMPTN tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan 10
program studi (prodi) sains dan teknologi (saintek) terfavorit di Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019. Dengan
urutan sbb:
1. Pendidikan Dokter Universitas Udayana berada di urutan teratas dengan jumlah peminat
2.301 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 125 (keketatan persaingan 5,43).
2. Agroekoteknologi Universitas Brawijaya dengan peminat 2.202 peserta, sedang kuota
yang tersedia adalah 324 (keketatan persaingan 14,71).
3. Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin diminati 2.111 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 125 (keketatan persaingan 5,92).
4. Agroteknologi Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur diminati 1.956 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 120 (keketatan persaingan 6,13).
5. Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dengan 1.920 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 127 (keketatan persaingan 6,61).
6. Agroteknologi Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta diminati 1.884 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 125 (keketatan persaingan 6,63).
7. Kedokteran Universitas
Sebelas Maret diminati 1.836 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 110 (keketatan persaingan 5,99).
8. Teknik Kimia Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur diminati 1.751 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 120 (keketatan persaingan 6,85).
9. Peternakan Universitas
Brawijaya diminati 1.734 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 295
(keketatan persaingan 17,01).
10. Pendidikan Dokter Universitas Jember diminati 1.716
peserta sedang kuota yang tersedia adalah 84 (keketatan persaingan 4,89).
Sedang 10 prodi Soshum dengan peminat terbanyak adalah sbb:
1. Hukum Universitas Diponegoro diminati 3.702 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 434 (keketatan persaingan 11,72).
2. Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta diminati
2.981 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 161 (keketatan persaingan 5,40).
3. Ilmu Hukum Universitas
Brawijaya diminati 2.584 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 267
(keketatan persaingan 10,33).
4. Manajemen Universitas
Negeri Yogyakarta diminati 2.546 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 143 (keketatan persaingan 5,62).
5. Manajemen Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta diminati
2.532 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 160 (keketatan persaingan 6,32).
6. Ilmu Hukum Universitas
Sebelas Maret diminati 2.524 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 230 (keketatan persaingan 9,11).
7. Manajemen Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta diminati 2.503 peserta,
sedang kuota yang tersedia adalah xxx (keketatan persaingan 14,71).
8. Ilmu Hukum Universitas
Jenderal Soedirman diminati 2.204 peserta, sedang kuota yang
tersedia adalah 178 (keketatan persaingan 8,08).
9. Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran"
Yogyakarta diminati 2.203 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 80
(keketatan persaingan 3,63).
10. Manajemen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur diminati 2.202 peserta, sedang kuota yang tersedia adalah 200 (keketatan persaingan 9,08).
Kemenristekdikti menyatakan sebanyak 168.742 peserta lulus ujian SMBPTN.
Nasir menjelaskan peserta yang dinyatakan lulus terdiri dari 119.777 peserta
non bidikmisi dan 48.965 peserta pemohon bidikmisi.
By. Yes
No comments:
Post a Comment