Tuesday, November 21, 2017

Masalah Pembelajaran dan Solusinya

      Masalah Pembelajaran dan Solusinya.

a.    Masalah Belajar

Apakah yang dimaksud dengan masalah belajar ?. Masalah Belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seseoarang murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya.  Masalah ini terkadang muncul dari diri peserta didik atau diri murid sendiri dan dapat juga muncul dikarenakan pengaruh dari lingkungannya. 

Pada dasarnya, masalah-masalah belajar dapat digolongkan atas :
a.  Sangat cepat belajar, yaitu murid-murid yang tampaknya memiliki bakat akademik yang cukup tinggi, memiliki IQ diatas rata-rata dan memerlukan tugas-tugas khusus yang terancana.
b.  Keterlambatan akademik. Yaitu murid-murid yang tampaknya memiliki intelegensi normal tetapi tidak dapat memanfaatkan secara baik.
c. Lambat belajar. Yaitu murid yang mempunyai IQ dibawah rata-rata sehingga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan bantuan khusus
d.  Penempatan Kelas. Yaitu murid-murid yang umur, kemampuan, ukuran dan minat-minat sosial yang terlalu besar atau terlelu kecil untuk kelas yang ditempati.

e.  Kurang motif dalam belajar. Yaitu murid-murid yang kurang semangat dalam dalam belajara, mereka tampak jera dan malas.
f.     Sikap dan kebiasaan buruk. Yaiut murid-murid yang kegiatan atau perbuatannya berlawanan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya seperti suka marah, menunda tugas, belajar pada saat ujian saja.
g.  Kehadiran di madrasah. Yaitu murid-murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu lama, sehingga kehilangan banyak waktu belajar.
b.   Identifikasi Murid Bermasalah
Masalah diatas dapat disimpilkan bahwa timbulnya masalah belajar bisa terjadi dari murid sendiri dan dari luar diri murid. Hal-hal ini bisa diketahui dengan mencara mengidentifikasi murid yang bermasalah. Penentuan siapa saja murid yang mempunyai masalah dengan pembelajaran dapat dilakukan dengan prosedural sebagai berikut :
a.    Penilain Hasil Akhir
Guru sebagai komponen dari sistem pembelajaran diharapkan dapat melaksanakan hasil penilain secara berkesinambungan. Salah satu tujuannya adalah adalah agar mengetahui sejauh mana murid mencapai hasil belajar yang sesuai denga perencanaan wal pembelajaran. Dalam hal ini ada dua acuan yang digunakan :
1)   Penilain Acuan Patokan (PAP)
Penilain ini, berdasarkan dengan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Murid akan dikatan berhasil atau menguasai materi,  yang telah ditetapkan,. Patokan ini diyantakan dengan presentasi minimal. 75 %, 80%, 90%, dan sebagainya
2)   Penilain Acuap Normal (PAN)
Penilaian acuan norma (PAN) adalah penlaian yang dilakukan untuk mengetahui posisi kemampuan seseorang dibandingkan dengan temannya dikelas tersebut. PAN ini berasumsi bahwa kemampuan orang itu berbeda beda dan dapat digambarkan menurut distribusi norma. Perbedaan ini harus ditunjukan oleh hasil pengukuran, misalnya setelah mengikuti pendidikan selama satu semester peserta didik diadakan penilaian. Hasil ujian seseorang dibandingkan dengan kelompoknya, sehingga dapat diketahui posisi seseorang. Acuan ini biasanya digunakan pada ujian untuk seleksi, karena sesuai dengan tujuannya ujian seleksi adalah untuk membedakan kemampuan seseorang dan untuk mengetahui hasil belajar seseora
b.    Pemanfaatan Hasil Intelegensi
Belajar di pengaruhi oleh intelegensi atau kemampuan dasar. Semakin tinggi kemampuan dasar semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh
c.    Pengamatan
 Penilaian ini berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama masa pembelajaran sehingga akan dapat mengetahu perindividu murid sehingga guru dapat menentukan untuk bimbingan dan konseling, dan alayanan belajar khusus.

c.    Faktor-faktor sumber Murid bermasalah dalam belajar

Setelah menilai atau mengetahui siswa yang bermasalah dalam belajar dan sejenisnya, maka sebelum memberikan bimbingan atau konseling, terlebih dahulu harus mengatahui sebab-sebab kenapa murid mendapat kesulitan dalam belajar.  Hal ini perlu dilakukan agar bisa memberikan sesuatu yang memang menjadi kebutuhan murid, misalnya anak yang mempunyai kesulitan membaca dikarenakan kendala  mata, maka guru tidak dapat membantu  hanya dengan memberikan tambahan waktu agar murid cepat bisa membaca.
Pada dasarnya masalah dalam belajar itu dapat terjadi dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, dan faktor-faktor itu dapat digolongkan menjadi dua macam : Pertama, Faktor-faktor yang bersumber dari dari murid itu sendiri. Dan yang kedua, faktor yang bersumber dari luar diri murid. :
a.    Faktor-faktor yang Bersumber dari Murid
1)   Tingkat Kecerdasan rendah
2)   Kesehatan sering terganggu
3)   Kekurangan Fisik
4)   Gangguan alat perseptual
5)   Tidak Menguasai cara-cara belajar yang baik
b.    Faktor-faktor yang Bersumber dari Luar diri Mudir
1)   Faktor Lingkungan Keluarga.
a)      Kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai
b)      Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tua
c)      Harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak
d)     Orang tua pilih kasih
2)   Faktor Lingkungan Sekolah atau Madarsah dan Masayarakat.
Masalah-masalah yang dialami murid dalam belajar bukan hanya bersumber dari lingkungan keluarga atau keadaan murid, tetapi juga bisa timbul atau bersumber dari faktor lingkungan sekolah atau madrasah antara lain : kurikulum kurang sesuai, guru kurang menguasai bahan pelajaran, metode mengajar yang kurang sesuai dan alat dan media kurang memadai.

d.   Membantu Murid Mangatasi Masalah Pembelajaran

Setelah mengetahui masalah yang dihadapi oleh murid, maka guru harus membantu murid sesuai dengan kebutuhan, karena setiap murid mempunyai kemampuan yang berbeda-beda sehingga pencapaiannya pun berbeda-beda.
Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi murid dalam belajar, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, antara lain melaksanakan pengajaran perbaikan, pengajaran pengayaan, pembinaan sikap dan kebiasaan belajar baik, dan peningkatan motivasi belajar.
a.    Progam Perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang murid yang mengalai kesulitan belajar. Kekhususan dari pengajaran ini terletak pada murid yang dilayani, bahan pelajaran, meode, dan media penyampaian. Seperti yang telah di bahas diatas bahwa murid yang dilayani adalaha murid yang mangalami kesulitan belajar dan memahami. Bahan atau materi yang akan disampaikan dapat bervarisai antara seseorang murid dengan murid yang lain, tergantung masalah apa yang dihadapi oleh murid.
1)   Cara yang di tempuh.
Kegiatan pokok dalam pengajaran perbaikan terletak pada usaha mempernaiki kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang terjadi pada murif berkenaan dengan mata pelajaran yang di pelajarinya. Oleh sebab itu, guru tidak perlu lagi banyak menggunakan metode ceramah atau metode diskusi dalam menyajikan bahan pelajaran kepada murid. Guru juga tidaj perlu mengulang semua bahan ajar yang sudah disampaikan. Pengajaran dipusat kepada komponen-komponen atau bagian-bagian yang belum dikuasai dengan baik pelh murid. Dengan jalan memberikan penjelasan seperluanya, mengadakan tanya jawab, demontrasi, latihan, pemberian tugas dan evaluasi.
Berdasarkan dengan hal ini DEPDIKNAS (2004) mengemukakan dua cara yang dapat ditempuh, yaitu :
a)   Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi siswa yangbelum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.
b)   Pemberian tugas tau perlakuan (treatment) secar khusus yang sifat penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran reguler.
-       Penyederhanaan Isi / Materi Pembelajaran untuk KD tertentu
-       Penyederhanaan cara penyajian
-       Penyederhanaan soal / pertanyaan yang diberikan.
2)   Materi dan waktu pelaksanaan progam perbaikan
Progam perbaikan dapat dilaksanakan pada :
a)   Setelah mengikuti tes / ujian kompetensi dasar tertentu
b)   Setelah mengikuti tes / ujian blok atau sejumlah kopetensi dasar dalam satu kesatuan
c)   Setelah mengikuti tes / ujian kompetensi dasar atau blok terakhir. Khusus untuk perbaikan terakhir ini hanya di berlakukakn untuk kompetensi dasar atau blok terakhir darii kopetensi dasar atau blok-blok yang ada pada semester tertentu.
b.    Progam Pengayaan

Progam ini diperuntuhkan kepada murid yang cepat dalam memahami materi pembelajaran.
a.       Cara Yang ditempuh
a)   Membaca subpokok bahasan lain yang bersidat perluasan atau pendalaman dari sub pokok bahasan yang dipelajari
b)   Melaksanakan kerja praktek atau percobaan-percobaan
c)   Mengerjakan soal latihan
b.      Materi dan waktu pelaksanaan progam pembelajaran
a)   Materi yang diberikan sesuai denggan kompetensi dasar yang dipelajari
b)   Waktu pelaksanaan progam pengayaan :
-       Setelah mengikuti tes / ujian kompetensi dasar tertentu
-       Setelah mengikuti tes / ujian blok atau kesatuan KD tertentu
-       Setelah mengikuti tes / ujian kompetensi dasar atau blok terakhir. pada semester tertentu.
c.    Progam Akselerasi
Progam akselerasi memberiakan kesempatan kepada peserta didik untuk melalu masa belajar disekolah dengan waktu yang relatif capat.  Progam ini  di terapkan kepada murid yang mempunyai kemampuan diatasa rata-rata.
Agar progam ini terlaksana dengan baik, maka di butuhkan persiapan dan perencanaan yang baik dan cermat serta terperinci.

No comments:

Post a Comment

Passing Grade Prodi Unggulan ITS Pada SBMPTN 2019

Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SBMPTN 2019 telah diumumkan pada tanggal 9 Juli 2019. Dengan diikuti oleh peserta...